Rabu, 25 April 2012

Konjungtivitis (Menular)

Sakit ini menjamah mata saya mulai tanggal 22 April 2012, tepatnya sudah tiga hari sampai hari ini. Saya tertulari sakit ini dari kakak saya. Sebelumnya saya telah memisahkan semua barang yang telah terkontaminasi kakak saya sebelumnya. Namun apa mau dikata, hidup serumah dan kontak yang tak terduga membuat saya tertular...

Mungkin banyak yang bertanya mengenai arti konjungtivitis, baik akan saya jelaskan sedikit.

Konjungtivitis adalah iritasi/peradangan akibat infeksi pada bagian selaput yang melapisi mata. Gejalanya mata memerah, terasa nyeri, berair, gatal, keluar kotoran (belekan), dan penglihatan (kabur). Penyakit yang mudah menular dan bisa berlangsung hingga berbulan-bulan ini disebabkan beberapa faktor, seperti infeksi virus atau bakteri, alergi (debu, serbuk, bulu, angin, atau asap), penggunaan lensa kontak yang kurang bersih, dan pemakaian lensa kontak jangka panjang.
Bayi juga dapat menderita penyakit serupa. Hanya saja penyebabnya lebih karena infeksi yang timbul ketika melewati jalan lahir. Lantaran itulah, pada bayi penyakit ini disebut konjungtivitis gonokokal. Seperti diketahui, jalan lahir tidaklah steril dari kuman tertentu yang mungkin bisa menimbulkan infeksi.
Nah, saat bayi lahir melewati jalan lahir (vagina), ia tentu akan terpapar kuman yang ada di lokasi itu. Jika mengenai mata bisa mengakibatkan infeksi pada mata dengan gejala mata merah dan belekan. Oleh karena itu, pada umumnya mata bayi baru lahir akan ditetesi obat mata atau salep antibiotika untuk mematikan bakteri yang dapat menyebabkan konjungtivitis gonokokal.

penjelasan tersebut saya dapat dari tabloid NOVA.

Penanganan:
  • Kompres mata dengan air hangat. Ini lumayan membuat bengkak pada mata berkurang, biasanya saya lakukan sebelum tidur.
  • Pada hari pertama merasakan keanehan pada mata, saya langsung memeriksakan diri ke dokter. Saya diberi obat tetes mata bermerk "Colmed", obat ini diberikan pada mata sebanyak 2 tetes dua kali sehari.
  • Usahakan agar penyakit ini tidak menyebar pada orang lain, misalnya memisahkan alat-alat yang digunakan dan tidak digunakan oleh orang lain.
Banyak yang merekomendasikan saya untuk menggunakan obat tetes bermerk "Otem", namun beberapa apotik sekitar rumah saya tidak menyediakan obat ini.


Kamis, 12 April 2012

Cara Ayah Mengajarku.

Pada 17 Agustus, yang merupakan hari kemerdekaan Republik Indonesia. Oleh sebagian masyarakat Indonesia, diperingati dengan cara membuat lomba dilingkungan rumahnya.Lomba kelereng, memindahkan bendera, hias sepeda, memasukkan benang dalam jarum, lomba mengikat sepatu dan masih banyak lagi mainan yang lain...

Ketika SD, aku termasuk dalam golongan anak yang pemalu dan jarang berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Hal inilah yang menjadi perhatian khusus ayahku. Untuk melatih keberanian, ayah me"maksa"ku untuk berpartisipasi dalam beberapa lomba. Caranya memaksa sungguh sangat asik, menurutku saat itu. Ia mengiming-imingiku dengan hadiah yang serupa dengan hadiah lomba.

"Dengan seperti itu, menang atau kalah, aku akan mendapatkan hadiah" pikirku.

Kini umurku sudah menginjak 20 tahun, dan memori itu tetap melekat dalam pikiranku. Hal itu tetap menjadi cara terbaik membujuk anak dalam rating "pembujukan" dalam hidupku. Ternyata cara itu merupakan, teori yang baik untuk melatih anak dalam psikologi. Bukan dengan membentak, memukul, mengintimidasi dan hal lainnya, namun ia memberikan reward kepada anaknya yang telah berani melakukan sesuatu yang baru dan baik tentunya.

Ayahku hanya seorang karyawan swasta, lulusan STM Pembangunan di daerah Semarang. Namun ia dapat dengan baik mengaplikasikan hal-hal yang sangat luar biasa dalam hidupku. Salah satunya adalah Reward, yang di berikan. Sebenarnya, reward yang dapat diberikan kepada anak bukan hanya dalam bentuk benda atau materi, sekedar pujian pun dapat membuatnya tersenyum bangga atas keberaniaanya.

Mungkin banyak yang bertanya apa ada buktinya ??
Dengan bangga saya berkata, "Saya buktinya" .^_^